Inilah 5 Hal Harus Diketahui Tentang Hari Raya Waisak, Salah Satunya Melepaskan Burung Dan Hewan Yang Dikurung

15 Mei 2022, 15:13 WIB
Ilustrasi Hari Raya Waisak 2022. /Pixabay/Alexandra_Koch/

Zona Kaltara - Umat Buddha di Indonesia tidak lama lagi akan memperingati Hari Raya Waisak 2022 atau 2566 BE (Buddhist Era).

Adapun, perayaan suci bagi umat Buddha ini jatuh pada Senin, 16 Mei 2022 yang juga ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Dalam perayaannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang Hari Raya Waisak.

Artikel ini menyediakan informasi mengenai 5 hal yang harus diketahui tentang Hari Raya Waisak, sebagaimana dilansir zonakaltara.com dari Straitstimes:

Baca Juga: Seorang Jurnalis Al Jazeera Tewas Ditembak Oleh Pasukan Israel Di Tepi Barat, Palestina

1. Hari memperingati kelahiran, pencerahan dan nirwana Buddha Siddharta Gautama Shakyamuni. Ini dirayakan oleh umat Buddha di seluruh dunia.

2. Tanggal Hari Waisak bervariasi di seluruh dunia tergantung pada kalender lunar yang digunakan dalam budaya yang berbeda.

Umumnya, di negara-negara yang mengikuti kalender Gregorian Barat, itu akan terjadi pada bulan Mei, atau Juni selama tahun kabisat

Namun, di China, Jepang dan Korea, Hari Raya Waisak diperingati pada tanggal 8 April.

3. Pada hari itu, umat Buddha biasanya akan mengunjungi kuil mereka untuk upacara yang akan mencakup doa dan persembahan lilin dan bunga.

Baca Juga: Perlu Diperhatikan, 10 Warna Urin Ini Bisa Menandakan Penyakit Dalam Tubuh Anda

Ritual umum lainnya yang dilakukan adalah termasuk memandikan patung Buddha, berbagi makanan vegetarian serta mendengarkan ajaran biksu.

4. Melepaskan burung dan hewan yang dikurung adalah praktik umum. Bagi umat Buddha, itu adalah simbol pembebasan.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran lingkungan juga menghasilkan lebih banyak pengekangan.

Tahun ini, Dewan Taman Nasional serta Persekutuan Buddhis telah menyarankan agar praktik tersebut tidak dilakukan.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Penyakit Hepatitis Akut Misterius Hanya Menyerang Anak-anak

Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar hewan jinak yang dibiarkan ke alam liar mungkin tidak dapat bertahan hidup dan hewan yang bertahan hidup dapat mengganggu ekosistem di alam liar.

5. Di Singapura, Hari Raya Waisak dijadikan hari libur umum hanya pada tahun 1955 setelah banyak petisi publik.

Baca Juga: TERKUAK! Puput Ungkap Doddy Sudrajat Memakai Uang Asuransi Vanessa Angel untuk Beli Mobil dan Barang KW

Pada dekade awal abad ke-20, Hari Raya Waisak dikaitkan dengan masyarakat Ceylon yang kemudian merayakannya bersamaan dengan Hari Nasional mereka dalam acara dua hari.

Setelah Perang Dunia II, ada gerakan untuk menjadikan Hari Raya Waisak sebagai hari libur umum.***

Editor: Jubaedah

Tags

Terkini

Terpopuler