Zona Kaltara - Islamic State Khorasan (ISIS-K), afiliasi militan yang sebelumnya memerangi pasukan AS di Suriah dan Irak, mengklaim dalang dari penyerangan bom bunuh diri yang terjadi di area sekitar Bandara Kabul, Afghanistan, pada hari Kamis, 26 Agustus 2021.
Serangan teror bom bunuh diri ini menewaskan 60 warga sipil dan sedikitnya 13 Tentara Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Raih Penghargaan Trisakti Tourism Award 2021, Ganjar Pranowo : Ini Untuk Insan Pariwisata Jateng
Serta Tentara AS dan Warga Sipil dilaporkan banyak yang terluka akibat serangan ini.
Seperti yang dilansir zonakaltara.com dari Reuters, ISIS-K mengatakan salah satu pelaku bom bunuh diri menargetkan penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika.
Baca Juga: Buruan Daftar! Kartu Prakerja Gelombang 19 Telah Dibuka Hari Ini, Berikut Persyaratannya
Presiden AS Joe Biden dalam konferensi persnya berjanji akan memburu mereka yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Bahkan Biden bersumpah akan melakukan serangan balik dalam waktu dekat. Presiden AS tersebut juga telah memerintahkan Pentagon untuk melakukan serangan balasan.
Baca Juga: Tragis! Nasib Buaya Muara 3 Meter Dibantai dan Di Makan TKA China, Roy Suryo Murka