Negara Asia Tenggara, yang merupakan salah satu pusat perjalanan dan keuangan terbesar di dunia.
Merupakan rumah bagi kantor pusat Asia dari ribuan perusahaan global yang eksekutifnya telah lama mengandalkan konektivitas Singapura.
Baca Juga: Tak Terima Kekalahan, Petinju DKI Jakarta Luapkan Emosi di Luar Ring hingga Terjadi Kericuhan
Negara berpenduduk 5,45 juta tersebut telah melaporkan rekor infeksi COVID-19 harian lebih dari tiga ribu selama beberapa hari terakhir.
Meskipun hampir semua kasus tidak menunjukkan gejala atau ringan. Sekitar 83 persen dari populasi divaksinasi lengkap, yang merupakan salah satu tingkat tertinggi di dunia.
Baca Juga: Hati-hati! 5 Zodiak ini Cenderung Lebih Pintar Membohongi Pasangannya
Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan Singapura akan mencapai normal baru dan dapat meringankan pembatasan ketika kasus stabil, bahkan jika jumlahnya tetap ratusan.
"Kami akan membutuhkan setidaknya tiga bulan, dan mungkin selama enam bulan, untuk sampai ke sana," kata Lee.
Baca Juga: Anda Penderita Maag? Hindari Konsumsi Suplemen Vitamin C
"Setelah lonjakan ini stabil, kita mungkin masih melihat lonjakan di masa depan, terutama jika varian baru muncul. Kita mungkin harus menginjak rem lagi jika kasus tumbuh terlalu cepat, untuk melindungi sistem perawatan kesehatan dan petugas kesehatan kita," kata Lee.