Mengandung Adenovirus, Benarkah Vaksin AstraZeneca Penyebab Munculnya Hepatitis Misterius? Simak Penjelasannya

- 16 Mei 2022, 14:20 WIB
Vaksin AstraZeneca.
Vaksin AstraZeneca. /ANTARA FOTO/

Zona Kaltara - Hepatitis misterius yang menjangkit ratusan anak di berbagai negara di dunia masih belum diketahui penyebabnya.

Sampai saat ini, telah tercatat sebanyak 450 anak di berbagai negara di dunia terjangkit penyakit tersebut.

Adenovirus pun masih dijadikan tersangka utama karena ditemukan di lebih dari setengah pasien yang terjangkit Hepatitis Misterius ini.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca kemudian dituding sebagai salah satu penyebab munculnya hepatitis misterius karena mengandung Adenovirus.

Hal itu pun dituliskan dalam laporan Journal Hepatology yang terbit pada 21 April 2022 berjudul "Vaksinasi SARS-CoV-2 dapat menimbulkan Hepatitis dominan sel T CD8,".

Baca Juga: Info Sehat: 5 Kebiasaan Ini Dapat Menyebabkan Anda Terlihat Tua

Lalu, benarkah vaksin AstraZeneca menyebabkan hepatitis misterius? simak penjelasannya.

Dokter Anak Konsultan Gastrohepatologi Hanifah Oswari mengemukakan hubungan antara Hepatitis akut bergejala berat dan Adenovirus pada vaksin Covid-19 adalah narasi yang tidak benar.

"Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan, bahwa kejadian ini (Hepatitis akut berat) dihubungkan dengan Covid-19 adalah tidak benar," ujarnya.

"Gak ada bukti hubungan dengan vaksin COVID-19," ucap Hanifah Oswari menambahkan.

Dokter anak di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta itu mengatakan, hingga saat ini belum ada informasi penguat yang menyebutkan Adenovirus berhubungan langsung dengan Hepatitis akut berat.

Baca Juga: Simak Informasi Mengenai Sejarah Singkat Hari Raya Waisak Dalam Agama Buddha

"Masih mungkin itu kejadian yang bersamaan, tapi bukan berhubungan langsung," tutur Hanifah Oswari.

Dia menambahkan bahwa pemerintah sudah minta Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta dan Laboratorium Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) untuk meneliti penyebab Hepatitis akut bergejala berat.

"Kenapa jadi banyak anak-anak kena di banyak negara, Agar kita bisa tahu keadaan ini, dan penyebabnya," ujar Hanifah Oswari.

Secara terpisah, Mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengatakan Adenovirus 41 adalah jenis virus yang sering ditemukan sehari-hari, biasanya menyebabkan gejala diare, muntah, demam, dan gejala saluran pernapasan. Biasanya tidak menyebabkan hepatitis pada anak sehat.

Baca Juga: 8 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2022 Dalam Bahasa Inggris

"Berbeda dengan strain Adenovirus yang digunakan di dalam vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang menggunakan strain ChAdOx1 (modifikasi dari adenovirus yang menginfeksi simpanse)," katanya.

Aman Bhakti Pulungan mengatakan Adenovirus 41 kebanyakan dialami anak usia kurang dari 5 tahun, terutama yang belum divaksin COVID-19.

"Ada kenaikan angka infeksi adenovirus pada anak di Inggris sejak November 2021 dibandingkan 5 tahun ke belakang," tuturnya, dikutip zonakaltara.com dari Antara.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Australia juga menegaskan bahwa Adenovirus yang terkandung di dalam vaksin AstraZeneca aman.

"Vaksin AstraZeneca menggunakan vektor vaksin adenovirus simpanse. Ini adalah adenovirus yang tidak berbahaya dan lemah yang biasanya menyebabkan flu biasa pada simpanse," kata keterangan di situs resminya

Baca Juga: Inilah 5 Hal Harus Diketahui Tentang Hari Raya Waisak, Salah Satunya Melepaskan Burung Dan Hewan Yang Dikurung

"Ini telah diubah secara genetik sehingga tidak mungkin tumbuh pada manusia," ucap Kementerian Kesehatan Australia menambahkan.

Mereka menekankan bahwa Vaksin AstraZeneca yang menggunakan vektor adenovirus simpanse aman dan efektif.

Vektor vaksin adenovirus, yang dikenal sebagai ChAdOx1, dipilih sebagai teknologi vaksin yang cocok untuk vaksin SARS-CoV-2 karena telah terbukti menghasilkan respons kekebalan yang kuat dari satu dosis pada vaksin lain.

"Vektor adenoviral simpanse adalah jenis vaksin yang dipelajari dengan sangat baik, yang telah digunakan dengan aman di ribuan subjek. Vaksin AstraZeneca telah terbukti aman dan efektif," tutur Kementerian Kesehatan Australia.***

Editor: Jubaedah

Sumber: ANTARA Kementerian Kesehatan Australia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x