Kalimantan Utara Alami Deflasi 0,15 Persen pada Mei 2023, Berikut Penjelasan Kepala KPwBI Kaltara

- 9 Juni 2023, 18:36 WIB
Ilustrasi - Kalimantan Utara Alami Deflasi 0,15 Persen pada Mei 2023, Berikut Penjelasan Kepala KPwBI Kaltara.
Ilustrasi - Kalimantan Utara Alami Deflasi 0,15 Persen pada Mei 2023, Berikut Penjelasan Kepala KPwBI Kaltara. /Pixabay/Tumisu/

Zona Kaltara - Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami deflasi pada periode Mei 2023. Dimana inflasi gabungan 2 kota IHK, yakni Tarakan dan Tanjung Selor tercatat mengalami deflasi sebesar 0,15% (mtm), lebih rendah dari capaian inflasi pada bulan sebelumnya (April 2023) yang tercatat inflasi sebesar 0,57% (mtm).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, Wahyu Indra Sukma menjelaskan, Secara tahun kalender, inflasi gabungan 2 (dua) kota IHK Provinsi Kalimantan Utara tercatat 1,04% (ytd), juga lebih rendah dari inflasi Nasional yang sebesar 1,10% (ytd).

"Turunnya tekanan inflasi pada periode laporan terutama didorong oleh Kota Tarakan yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,20% (mtm). Sementara itu, Kota IHK lainnya di Kaltara yaitu Tanjung Selor tercatat mengalami inflasi sebesar 0,03% (mtm). Dengan demikian, inflasi gabungan 2 kota IHK Kaltara tercatat sebesar 3,07% (yoy), jauh lebih rendah dari capaian nasional sebesar 4,00% (yoy)," jelas Wahyu Indra Sukma, melalui rilis resmi KPwBI Kaltara, pada Jumat, 9 Juni 2023.

Baca Juga: Peredaran Uang Palsu Tahun 2022 di Kalimantan Utara Relatif Kecil, ini Penjelasan BI Kaltara

Lebih lanjut, Wahyu Indra Sukma menerangkan, Turunnya tekanan inflasi gabungan 2 (dua) kota IHK Kaltara pada Mei 2023 tersebut, disebabkan oleh menurunnya tekanan inflasi kelompok transportasi dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

"Kelompok Transportasi tercatat mengalami deflasi sebesar 1,73% (mtm) terutama disebabkan oleh komoditas angkutan udara dengan andil -0,24%. Turunnya tekanan inflasi seiring dengan normalisasi demand masyarakat pasca momen HBKN Idul Fitri. Hal ini juga sejalan dengan berlanjutnya tren penurunan harga minyak dunia yang bertransmisi pada harga avtur," terangnya.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih tercatat mengalami inflasi sebesar 0,21% (mtm) dengan tekanan inflasi yang lebih rendah dari periode sebelumnya.

Turunnya tekanan inflasi didorong oleh normalisasi demand masyarakat terhadap sejumlah komoditas pangan strategis seperti aneka cabai dan aneka bawang.

Hal tersebut juga diiringi dengan pasokan yang terjaga di tengah masa panen yang berdampak pada turunnya tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Halaman:

Editor: Hendi Rustandi

Sumber: KPwBI Kaltara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x