Fase Akut Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir Pertengahan Tahun 2022, Begini Penjelasan WHO

9 Maret 2022, 07:46 WIB
Ilustrasi Virus Covid-19 /Pixabay/MintBlack4u/


Zona Kaltara - Dua tahun setelah dimulainya pandemi, beberapa negara saat ini mencoba untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

Beberapa negara, seperti Inggris dan Denmark, telah mencabut semua pembatasan hukum Covid-19.

Beberapa negara bagian Amerika Serikat juga melonggarkan aturan tentang Covid-19, seperti penggunaan masker.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan, fase akut pandemi Covid-19 dapat berakhir pertengahan tahun 2022 apabila 70 persen penduduk dunia sudah divaksin.

Baca Juga: Info Sehat: Minum Air Putih Dipagi Hari Dapat Menjaga Kesehatan Organ Ginjal Menurut dr.Silvia

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, sebagaimana dikutip zonakaltara.com dari NDTV pada 9 Maret 2022 mengatakan, perubahan itu menandai awal dari pembelajaran untuk hidup dengan Covid-19.

"Karena jumlah kematian global turun setelah varian Omicron yang lebih menular meskipun tidak terlalu parah melanda dunia," kata Johnson.

Di sisi lain, para ilmuwan memperingatkan bahwa varian baru yang potensial dan tingkat vaksinasi yang tidak setara mengancam kembalinya pandemi.

Baca Juga: Simak Sejarah Singkat Hari Musik Nasional Yang Diperingati Pada 9 Maret 2022

Pandemi ke Endemik

Ahli virologi evolusi Universitas Oxford Aris Katzourakis mengatakan, kata endemik saat ini menjadi salah satu pandemi yang paling banyak disalahgunakan.

"Sebuah penyakit bisa menjadi endemik dan menyebar luas dan mematikan," kata Katzourakis dalam tulisannya di jurnal Nature.

Selain hanya pandemi atau endemik, Badan penasihat ilmiah pemerintah Inggris SAGE telah menyusun empat skenario potensial untuk tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 9 Maret 2022 Aries, Taurus, Gemini: Keuangan Sedikit Terganggu Cobalah Untuk Lebih Fokus

SAGE menyebut akan ada wabah regional atau musiman yang lebih kecil, karena angka Covid yang lebih tinggi menyebabkan lebih sedikit kasus flu.

Di bawah skenario terburuk, varian baru yang tidak terduga membangun gelombang virus yang merusak berulang kali.

Hal inilah yang kemudian membutuhkan kembalinya pembatasan yang keras.***

Editor: Jubaedah

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler