Kemudian PPP adalah partai tua. Dimana zaman orde baru ada PDIP, Golkar dan PPP. Para generasi sebelumnya masuk PPP. Meski banyak parpol meminta namun putusannya masuk ke PPP.
Ia juga meluruskan tidak ada kesalahpahaman dengan PKB. Apalagi hal substansi mengarah hal tertentu.
"Saya adem-adem saja. Saya lihat persoalannya kami tiga kali ini, ibu ikut di pilwalkot kalah, saya dan ibu juga PKB,jadi kan gak mungkin lagi ini. Jangan-jangan Allah memberikan indikasi janganlah. Saya pemancing, kalau ada rumpon gak berikan tidak mungkin kita tunggu. Kita harus pindah hijrah ke rumpon lain, ya udahlah hijrah. Ini yang ketiga loh masa mungkin kita keempat," terangnya.
Lebih lanjut H. Undunsyah menjelaskan, sejauh ini komunikasi dengan kader PKB tidak ada masalah.
Meski setelah pisah dengan PKB kemungkinan ada rasa sungkan, namun yang jelas dalam filosofi prinsip hidupnya, tidak ingin mencari musuh.
Sedangkan terkait berkas kepindahannya sudah selesai. Berkas di PKB sudah membuat surat pencabutan.
"Mencabut itu haknya partai, saya siapkan kelengkapan administrasi. Ini empat orang dalam waktu satu hari satu malam," katanya.
Kepindahan H. Undunsyah ke PPP juga didasari sebuah komitmen, maka kepindahannya diikuti oleh satu gerbong atau satu keluarga.