Inflasi Kalimantan Utara Masih Terjaga, Transportasi jadi Andalan Penyumbang, ini Penjelasan KPwBI Kaltara

- 9 Mei 2023, 12:44 WIB
Inflasi Kalimantan Utara Masih Terjaga, Transportasi jadi Andalan Penyumbang, ini Penjelasan KPwBI Kaltara.
Inflasi Kalimantan Utara Masih Terjaga, Transportasi jadi Andalan Penyumbang, ini Penjelasan KPwBI Kaltara. /Zona Kaltara/Hendi Rustandi /

Zona Kaltara - Secara periodik atau menurut tahun kalender, inflasi gabungan dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Utara, hingga April 2023 tercatat 1,20 persen.

Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode bulan yang sama di tahun sebelumnya (April 2022) yang inflasi saat itu sebesar 1,90 persen.

Adapun dua kota IHK Provinsi Kaltara tersebut, yakni Tarakan dan Tanjung Selor, yang pada periode April 2023 tercatat secara tahunan inflasinya berhasil terjaga sebesar 4,02 persen atau masih lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,17 persen di Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara merilis, secara bulanan, inflasi gabungan 2 kota di Kaltara tercatat sebesar 0,57 persen (mtm). Untuk inflasi Tarakan sendiri tercatat 0,58 persen (mtm) dan Tanjung Selor sedikit lebih rendah, yakni 0,50 persen (mtm).

Baca Juga: Peredaran Uang Palsu Tahun 2022 di Kalimantan Utara Relatif Kecil, ini Penjelasan BI Kaltara

Capaian itu diakui tidak setinggi perkiraan awal, meskipun masih lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan Maret 2023, sebesar 0,26 persen (mtm).

Namun, diakui pula, inflasi tersebut dipengaruhi momentum Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2023, dimana permintaan masyarakat terhadap kebutuhan pokok, meningkat.

“Inflasi periode April 2023 secara umum disebabkan oleh momen festive bulan Ramadan menjelang HBKN Idul Fitri. Secara historis, permintaan masyarakat secara umum terhadap sejumlah komoditas strategis mengalami peningkatan,” tulis pada rilis KPwBI Provinsi Kaltara.

Kelompok transportasi serta kelompok makanan, minuman dan tembakau, menyumbang inflasi di bulan April.

Inflasi pada kelompok transportasi sebesar 2,57 persen (mtm), terutama disebabkan oleh komoditas angkutan udara dengan andil 0,35 persen di tengah naiknya jumlah permintaan masyarakat yang melakukan mudik lebaran. Kondisi ini terjadi seiring dengan semakin tingginya mobilitas masyarakat di tengah penyebaran Covid-19 di Kaltara yang terkendali.

Selain itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami peningkatan sebesar 0,49 persen (mtm). Ini terjadi terutama pada komoditas ikan bandeng/ikan bolu (0,04), kol putih/kubis (0,03), dan sawi hijau (0,03) didorong oleh naiknya permintaan masyarakat menjelang HBKN Idul Fitri.

Baca Juga: Lee Dong Wook dan Kim Hye Jun akan Bintangi Drama Terbaru Disney+ 'The Killers Shopping Mall'

Di sisi lain, naiknya tekanan inflasi dapat tertahan oleh penurunan harga pada sejumlah komoditas seiring dengan panen yang kondusif pada komoditas cabai rawit. Selain itu, komoditas kangkung dan jagung manis juga turut menahan tekanan inflasi seiring dengan pasokan yang memadai.

Inflasi secara tahunan pada bulan April 2023 juga relatif terjaga, sebesar 4,02 persen (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,17 persen (yoy). Capaian tersebut masih lebih rendah dibandingkan inflasi nasional tercatat sebesar 4,33 persen (yoy).

Secara tahun kalender, inflasi gabungan 2 kota tercatat 1,20 persen (ytd), juga lebih rendah dibandingkan bulan April 2022 yang sebesar 1,90 persen (ytd).

KPwBI Provinsi Kaltara menilai, terjaganya inflasi sejalan dengan gencarnya upaya pengendalian inflasi yang dijalankan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik provinsi, maupun kabupaten dan kota di Kaltara, khususnya dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 2023.

Baca Juga: MAKI Minta KPK Percepat Proses Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Wamenkumham

Kegiatan pengendalian inflasi yang merupakan sinergitas antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, instansi vertikal, dan pelaku usaha di Kaltara, antara lain operasi pasar murah, pemantauan harga, sidak pasar, pelaksanaan Kerja Sama Antar Daerah (KAD), dan rangkaian Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

KPwBI Provinsi Kaltara pun berkomitmen terus mengagendakan berbagai kegiatan pengendalian inflasi dimaksud akan mempercepat inflasi gabungan 2 kota masuk pada kisaran sasaran 3 plus 1 persen.

Terbukti mampu meredam tekanan inflasi pada tahun 2022 akan dilanjutkan untuk mengendalikan inflasi di tahun 2023. Bank Indonesia, akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan mitra strategis lainnya, mendorong inovasi dalam rangka menjaga kestabilan harga sehingga mendukung daya beli masyarakat dan turut mendorong pemulihan ekonomi,” tulis rilis tersebut.***

Editor: Hendi Rustandi

Sumber: KPwBI Kaltara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x