Network
Begitu juga keduanya akan menjadi lokasi pembuka untuk menunjukkan keseriusan Papua menjadi tuan rumah dalam ajang olahraga nomor satu di Bumi Pertiwi.
Dua lokasi itu memiliki peranan yang teramat penting bagi sejarah nasional, untuk itu kita harus mengenal lebih jauh Stadion Lukas Enembe dan Jembatan Merah Youtefa.
Stadion Lukas Enembe, yang terletak di Kampung Harapan, Nolokla, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, menghabiskan waktu hampir tiga tahun agar bisa berdiri dengan megah.
Terlihat dari jauh stadion itu seperti bunga mekar, fasad- fasad penopang yang terbuat dari baja memiliki motif dan karakter eksotis khas Papua.
Kecantikannya semakin bertambah dengan kehadiran Istora Papua Bangkit yang terletak tak jauh dari stadion utama.
Berbentuk menyerupai Honai yakni rumah adat khas Papua, Istora Papua Bangkit melengkapi Stadion Lukas Enembe yang digadang- gadang menjadi stadion termegah kedua di Indonesia.
Baca Juga: Tarandita, Anak 10 Tahun Tenggelam di Sungai Manggar Balikpapan Ditemukan Tewas
Menggunakan anggaran senilai Rp1,3 triliun serta dibangun oleh 900 pekerja konstruksi, standar yang dimiliki stadion ini sangat istimewa.
Mulai dari rumput Zoysia Matrella atau rumput Manilla, lapangan atletik bersertifikasi kelas 1 standar federasi internasional, hingga pencahayaan pintar yang bisa mengikuti musik semua fasilitas pendukung menggunakan standar kelas dunia.
