Kejam! Seorang Ibu Tega Siksa Anak Gadisnya hingga Kabur dari Rumah

18 November 2021, 13:11 WIB
Ilustrasi penculikan, korban penculikan. /PEXELS/Alvin Estibar/

Zona Kaltara – Seorang gadis remaja asal New Jersey, Amerika Serikat yang sempat dikabarkan hilang kini telah ditemukan.

Gadis ini ditemukan di New York City. Awalnya sang ibu melaporkan berita kehilangan sang anak Jashyah Moore kepada pihak polisi.

Baca Juga: Penerapan PPKM Level 3 Akan Diberlakukan Seragam di Seluruh Indonesia, Berikut Penjelasan Menko PMK

Jashyah Moore dikabarkan hilang pada tanggal 14 Oktober 2021 usai mendatangi toko makanan di East Orange.

Akan tetapi, Jamie kemudian malah mengklaim kepada media yang meliput jika Jashyah telah diculik. Ia juga mengecam pihak berwenang yang dianggapnya tidak melakukan cukup banyak untuk menemukan putrinya.

Pencarian pun dilakukan oleh para sukarelawan untuk menemukan Jashyah. Mereka memasang pamflet serta menawarkan hadiah sebesar $20 ribu (sekitar Rp.284 juta) bagi yang bisa memberi informasi tentang keberadaannya.

Baca Juga: Dudung Abdurachman Naik Pangkat dan Resmi Jabat KSAD Gantikan Andika Perkasa

Setelah melakukan pencarian selama hampir sebulan, akhirnya Jashyah berhasil ditemukan oleh polisi di kota New York pada Kamis, 11 November 2021.

Penyidik mengatakan bila gadis berusia 14 tahun tersebut telah memotong rambutnya agar sulit dikenali.

Penyelidik mengatakan remaja itu memotong rambutnya untuk menghindari dikenali dan bahkan menyangkal siapa dia kepada petugas.

Baca Juga: Ahmad Zain An Najah Ditangkap Densus 88 Diduga Terlibat Terorisme, ini Penjelasan MUI

Dari situlah terungkap bila sebenarnya Jashyah bukan diculik. Melainkan ingin melarikan diri dari ibunya yang telah menyiksanya selama bertahun-tahun.

Jamie diduga sering memukul putrinya itu dengan berbagai benda, termasuk penggorengan. Ia juga pernah meletakkan lututnya di bagian leher dan punggung Jashyah sehingga membuatnya sulit bernapas.

Kemudian Jamie juga pernah menyemprotkan cairan pemutih ke mata Jashyah serta menikam bahunya. Menurut laporan pengadilan, bekas luka tersebut masih terlihat saat ini.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Tarakan, 17 November 2021, Bertambah 3 Pasien Sembuh

Pengadilan Kabupaten Essex juga menuduh Jamie mengirim gadis itu ke jalanan untuk mengemis dan akan memukulnya jika ia pulang tanpa membawa cukup uang.

Tidak sampai disitu. Jamie dianggap telah "mengabaikan pendidikan" Jashyah setelah melarang putrinya itu menghadiri kelas virtual pada tahun lalu dan tidak mendaftarkannya ke sekolah di tahun ini.

Menurut pihak berwenang, sebelum melarikan diri, Jashyah yang baru saja pulang dari toko untuk membeli bahan makanan dimarahi oleh sang ibu karena kehilangan kartu tunjangan makanan keluarga.

Baca Juga: Dilantik Presiden Joko Widodo di Istana, Jenderal Andika Perkasa Jabat Panglima TNI

Ia disuruh pergi lagi dan tidak diperbolehkan pulang sebelum bisa menemukan kartu tersebut.

Jashyah menyatakan bila dirinya kabur setelah mengetahui ia tidak mungkin kembali ke rumah karena ibunya akan memukulinya hingga memar.

Jamie Moore pun kini ditahan di Fasilitas Pemasyarakatan Essex dan dijadwalkan untuk menghadapi persidangan pada hari Rabu, 17 November 2021.

Baca Juga: Gerindra Minta Maaf Terkait Cuitan Fadli Zon ke Jokowi, ini Kata Habiburokhman

Sementara Jashyah dan adik laki-lakinya yang masih berusia 3 tahun telah diamankan di layanan perlindungan anak.***

Editor: Jubaedah

Sumber: nypost

Tags

Terkini

Terpopuler