Borneo Forum Ke-6 GAPKI Digelar di Kaltara, Ketum Sebut Potensi Sawit di Kalimantan Utara Sangat Besar

- 14 November 2023, 21:44 WIB
Borneo Forum Ke-6 GAPKI Digelar di Kaltara, Ketum Sebut Potensi Sawit di Kalimantan Utara Sangat Besar.
Borneo Forum Ke-6 GAPKI Digelar di Kaltara, Ketum Sebut Potensi Sawit di Kalimantan Utara Sangat Besar. /Zona Kaltara/Hendi Rustandi /

Zona Kaltara - Borneo Forum ke-6 Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) resmi dibuka, pada Selasa, 14 Nopember 2023 di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Borneo Forum ke-6 GAPKI yang berlangsung di Tarakan Plaza Hotel, dihadiri langsung Ketua Umum GAPKI Eddy Martono, Ketua GAPKI Kalimantan Utara Hendra Lintung, serta para perwakilan GAPKI yang di Indonesia.

Selain itu, hadir juga Wali Kota Tarakan dr. Khairul, perwakilan Pemprov Kaltara dan unsur Forkopimda serta mahasiswa.

Kegiatan yang mengusung tema 'Mewujudkan Sawit Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Rakyat' rencananya berlangsung selama dua hari (14-15 November 2023).

Baca Juga: Karena Masalah Kesehatan, Tiffany Young akan Istirahat Sementara dari Aktivitas Hiburan

Forum Borneo ke-6 GAPKI kali ini membahas 3 pokok utama permasalahan sawit yang ada khususnya di Kalimantan Utara (Kaltara) yaitu tentang peremajaan sawit rakyat (PSR), keterlanjuran area perkebunan sawit yang masuk dalam kawasan hutan dan terkait fasilitas kebun masyarakat.

Disamping itu, juga digelar talk show terkait permasalah sawit hingga penyelenggaraan pameran dengan melibatkan 16 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Ketua Umum GAPKI Eddy Martono menyampaikan, bukan hanya potensi kelapa sawit yang menjadi perhatian, namun juga sektor pembangunan industri menjadi atensi di Kaltara.

Diketahui sejauh ini pengolahan sawit terbesar berada di Jawa dan Sumatra, namun untuk Kaltara soal pabrik pengolahan sawit seluruhnya tergantung dari pasar.

"Tetapi nanti bisa juga diambil untuk ekspor (kelapa sawit Kaltara). Kita konsumen terbesar minyak sawit di dunia termasuk untuk pangan," kata Eddy.

Baca Juga: Maju di Pileg DPR RI, Dukungan untuk Undunsyah Terus Mengalir

Untuk pabrik pengolahan sawit memang harus mendekati pasar langsung, agar biayanya tidak terlalu mahal. Untuk ekspor sawit dari Kaltara sendiri sejauh ini tidak ada masalah.

Sementara itu, kebutuhan untuk output yaitu 7 hingga 8 juta ton pertahunnya tetapi total kebutuhan dari tahun 2022 senilai 21 juta ton dan pada tahun 2023 akan naik hingga 24 hingga 25 juta ton. Hal tersebut akan meningkat dikarenakan adanya insentif program biodiesel B35.

"Saat ini tidak ada masalah (kebutuhan lokal). Saat ini produksi kita total CPO dan PKO sekitar 51 juta ton sedangkan, kebutuhan dalam negeri sekitar 24 hingga 25 juta ton masih tercukupi tidak ada masalah," jelasnya.

Baca Juga: Penuhi Ketentuan Pemkot Tarakan, Fasilitas Umum Berupa Masjid di Perumahan Graha Nawacita Diresmikan

Meski demikian GAPKI tetap melakukan antisipasi agar produksi stagnan sedangkan konsumsi meningkat. Dari 20 PKS yang ada Kaltara menjadi penyumbang kurang lebih 90 ribu ton hasil kelapa sawit.

Borneo Forum ke-6 GAPKI.
Borneo Forum ke-6 GAPKI.

Terkait peremajaan sawit rakyat (PSR) Eddy menyebutkan, di Kaltara belum banyak dilakukan karena masih tergolong masih muda.

Baca Juga: Polda Kaltara Laksanakan Fakta Integritas Penyelanggaraan Rekrutmen Proaktif Bintara T.A 2023

Sedangkan masalah sawit dikawasan hutan terindikasi 7 perusahaan di Kaltara dengan luasan 17 ribu hektar dan PKM 20 persen merupakan kewajiban untuk pembangunan kebun masyarakat sekitar 20 persen.

"Jadi kita tetap nanti akan coba mendorong untuk daerah yang tidak ada area itu dengan kegiatan produktif lainnya," tukasnya.***

Editor: Hendi Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah