Network
Zona Kaltara - Piala Thomas 2020 seharusnya digelar pada tahun lalu, tetapi karena adanya pandemi Covid-19, yang memaksa ajang perebutan supremasi bulutangkis dunia ini ditunda penyelenggaraannya.
Indonesia membutuhkan waktu yang panjang untuk mendapatkan predikat juara di Piala Thomas ini seperti dikutip zonakaltara.com dari bwfbadminton, Rabu, 20 Oktober 2021.
Baca Juga: Indonesia Juara Bendera Merah Putih Tidak Berkibar, Zuhairi Misrawi : Kelalaian Kemenpora
Membutuhkan waktu hampir dua dekade untuk meraih juara pada gelaran Piala Thomas yang dilaksanakan di Aarhus, Denmark itu, Indonesia pun bisa mencatatkan lagi namanya kembali sebagai jawara.
Dalam dua dekade terakhir ini, bukanlah final pertama kalinya bagi Indonesia di final piala Thomas, mereka juga pernah tampil di dua laga final yaitu di tahun 2010 dan 2016 , namun mereka gagal.
Baca Juga: Indonesia Juara Thomas Cup 2021, di Final Permalukan China 3-0
Kapten tim putra Indonesia, Hendra Setiawan mengatakan kesan sangat bangga dan senang karena bisa membawa kembali Piala Thomas, dan menambahkan Piala Thomas sebagai daftar raihan prestasinya.
“Saya sangat senang, karena ini adalah pertama kalinya saya, dan kami telah memenangkan ini setelah 19 tahun, dan akhirnya kami bisa membawanya pulang. Saya tidak tahu harus berkata apa, saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya,” kata Hendra Setiawan.
Perwakilan dari Indonesia di gelaran Piala Thomas ini, hampir sempurna dan mampu memporak-porandakan kekuatan China yang lebih muda dan relatif tidak berpengalaman.
Meskipun keadaan semakin sulit, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jonathan Christie mampu membuahkan hasil telak 3-0, dengan sangat tenang.
Baca Juga: Zodiak Rabu 20 Oktober 2021: Hal Penting untuk Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio
Fajar Alfian dan Ardianto naik ke ganda pertama, dan pasangan gado-gado Daniel Marthin dan Kevin Sanjaya Sukamuljo yang menempati posisi kedua.
Dengan menahan Lu Guang Zu, Ginting memberikan terobosan. Dan variasi taktis yang di tampilkan oleh Alfian dan Ardianto mampu membuat He Ji Ting dan Zhou Hao Dong terjungkal.
Baca Juga: Anda Harus Tahu 5 Manfaat Air Kelapa, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Kulit Kepala
Dan disusul dengan Jonathan Christie kontra Li Shi Feng , kemudian mendapatkan skor 3-0 untuk Indonesia.
Satu hari sebelumnya Jonathan Christie, sudah memainkan pertandingan panjang dengan 100 menit melawan Andres Antonsen pada semi final, sehari sebelumnya.
Baca Juga: Pakai Kaos Pemberian Presiden, Seorang Warga Ungkap Hal ini saat Jokowi Berkunjung ke Tarakan
Kemudian dia juga melakukan lagi pertandingan panjang dengan Li Shi Feng yang mampu menjaga harapan China sampai pertengahan set ketiga.
Jojo, sapaan akrab Jonathan Christie mulai melemahkan dengan presisi dan kontrol, dan melakukan pada saat yang tepat.
Baca Juga: Presiden Tinjau Vaksinasi Pelajar di SMPN 1 Tarakan, Jokowi : Suntik Pertama Sudah Bisa Tatap Muka
Jojo memperlihatkan mental yang kuat tidak nampak ketegangan di wajahnya.
Jojo pun mampu menyelesaikan poin terakhirnya dan memenangkan pertandingan, serentak tim lainnya pun ikut membanjiri arena.
“Game ketiga saya bilang, ayo kita main 100 menit lagi,” ujar Jojo.
Baca Juga: Lagi Asyik Karaoke, Pria yang Viral Hina Suku Betawi Dibekuk Polisi
“Saya hanya memotivasi diri saya sendiri. Pertandingan terakhir memberi saya kepercayaan diri, saya siap untuk 120 menit lagi, ini pencapaian terbesar saya, lebih besar dari emas Asian Games saya,” ucap Jonathan Christie. ***
