Zona Kaltara - Masalah lahan Bandara Juwata Tarakan dengan masyarakat akan segera dituntaskan, sehingga cepat terselesaikan dan tidak berlarut-larut.
Salah satu langkah yang diambil pihak Bandara Juwata Tarakan untuk menyelesaikan masalah lahan tersebut, dengan melakukan rapat koordinasi yang melibatkan kepala daerah dan unsur terkait lainnya.
Selain itu, pihak Bandara Juwata akan meminta Dirjen Perhubungan Udara untuk membantu menguraikan permasalahan yang sudah berlangsung lama.
"Ini kasihan masyarakat kasihan ke kita juga mohon dukungannya agar permasalahan itu tidak ada lagi," kata Dodi Dharma Cahyadi, Plt. Kepala Badan Layanan Umum Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Juwata Tarakan, pada Jum'at, 24 Februari 2023 siang.
Dodi juga menjelaskan, bahwa pihaknya akan segera menuntaskan masalah lahan Bandara ini.
Hasil rakor pun akan disampaikan langsung kepada Dirjen Perhubungan Udara
"Kita laporkan sore ini juga. Selain itu melalui WA dan telepon juga sudah saya laporkan,” jelas Dodi.
Dari hasil yang dilaporkannya, pihaknya akan meminta untuk dilakukan audit aset Bandara Juwata oleh Dirjen Perhubungan Udara.
“Nanti ada tim APIP dari Inspektorat Jenderal yang turun, kemudian ada BPK RI nanti kita akan audit semua aset yang ada di bandara," lanjutnya.
Lebih lanjut Dodi mengatakan, untuk audit aset Bandara, dirinya menargetkan akan tuntas dalam waktu dua bulan ke depan.
“Kita tunggu proses, pasti akan mengalami perubahan, intinya kami membantu agar selesai deadline paling tidak tim APIP dua bulan, satu sampai dua bulan ya, tergantung dari Jakarta," kata Dodi lagi.
"Dan untuk informasi saya saya akan terus update, terus sampaikan,” sambungnya.
Mengenai lahan Bandara, Dodi lebih jauh menerangkan, sesuai peraturan menteri total kebutuhan lahan Bandara Juwata Tarakan yakni 238,337 hektar.
Namun hingga saat ini masih terdapat lahan yang belum bersertifikat.
“Ada yang sudah bersertifikat ada tanah yang belum bersertifikat, yang belum bersertifikat terpetakan A, B, C, 69,7 hektar yang area C 52,1 hektar yang belum bersertifikat dan sudah bersertifikat 107,237 hektar dan 9,3 hektar sudah,” terangnya.
Sedangkan pihak Bandara Juwata Tarakan kini tinggal menunggu tim Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) melakukan audit.***