Ganjar Pranowo Sindir Pemerintah: Indonesia Produsen Minyak Terbesar di Dunia Tapi Harga Jual Sangat Mahal

- 26 Maret 2022, 15:35 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. /DOK. Humas Pemprov Jateng//

Zona Kaltara - Ganjar Pranowo menyindir pemerintah pusat yang hingga kini tak bisa menurunkan harga minyak goreng.

Padahal diketahui Indonesia dikenal dengan produsen minyak goreng dan juga memiliki banyak hamparan kebun sawit.

Untuk itu, dirinya pun mendesak pemerintah pusat untuk menurunkan harga minyak goreng terutama yang curah agar bisa terjangkau warga.

Baca Juga: Cek Bansos PKH Balita Usia 0-6 Tahun Dapatkan Dana Rp3 Juta

“Kalau kita hitung ya sejak desember kita mulai operasi pasar, ini sudah bulan maret mau masuk april sebenarnya ini waktu yang sangat lama untuk sebuah negara yang memproduksi minyak goreng terbesar di dunia,” beber Ganjar dari keterangan tertulisnya yang dikutip zonakaltara.com Sabtu 26 Maret 2022.

Ditegaskan Ganjar, kebijakan mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET), memang membuat stok minyak goreng kini melimpah.

Tapi tidak berlaku untuk minyak goreng curah yang masih langka dilapangan. Bahkan dikatakan Ganjar di Jateng stocknya sudah hampir kosong.

Baca Juga: Haji Faisal Ungkap Hubungan Dengan Doddy Suderajat: Tidak Ada Masalah

Ganjar sempat berkomunikasi dengan sejumlah menteri terkait saat bertemu di acara bersama Presiden pagi tadi. Ganjar mendorong agar distribusi minyak goreng curah seharga Rp 14ribu dimudahkan.

“Kalau setelah sekarang melimpah dengan kebijakan yang HET dicabut, serta merta saat itu migor melimpah tapi mahal. Nah pertanyaannya harga rendah untuk masyarakat yang level bawah itu mana,” bebernya.

Kondisi saat ini dikatakan Ganjar, stok minyak goreng kemasan dengan harga Rp 23.000 /liter ada sebanyak 575.064 liter di Jawa Tengah. Kondisi itu surplus dengan kebutuhan yang tercatat sebanyak 458.064 liter.

Baca Juga: Jokowi Adakan Pertemuan Bersama Petani Sawit, Rocky Gerung: Istana Negara Dinilai Konyol Dalam Bersikap

Kondisi ini berbeda dengan minyak goreng curah. “Kami sedang upayakan ini untuk mencari terobosan-terobosan dan insyaallah nanti melalui BUMN kita akan dapat di tanggal 3-4 april akan datang di (Pelabuhan) Tanjung Emas kurang lebih 3ribu ton minyak curah. Tapi ini kan lama,” terangnya.

Di sisi lain, Ganjar mencermati sejumlah aturan yang dinilai akan memperlambat distribusi minyak curah. Sebab dalam aturan tersebut, pelaku usaha diwajibkan mendaftar dan mengikuti sejumlah syarat untuk mendapat minyak goreng curah.

“Ini jadi panjang. Maka ini saya teruskan ke Menperin agar dipangkas lebih cepat. Memang harus dikontrol, tapi bagaimana lebih cepat,” ucapnya.***

Editor: Jubaedah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah