Zona Kaltara - Gempa magnitudo hingga 7,5 Scala Richter (SR) yang terjadi di Larantuka, NTT, Selasa, 14 Desember 2021 membuat panik masyarakat sekitar.
Bahkan, warga yang panik sempat berusaha mengamankan diri menuju tempat yang dianggap aman, karena sempat ada peringatan dini tsunami.
Namun demikian, BMKG menyatakan bahwa gempa magnitudo yang terpusat di 112 KM barat laut Larantuka ini tidak menimbulkan tsunami.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, gempa magnitudo 7,4 yang terjadi di Laut Flores disebabkan adalah gempa bumi dangkal yang diakibatkan aktivitas sesar atau patahan aktif di wilayah tersebut.
Baca Juga: Wajib Tahu! Mulai Tahun 2022 Vaksin Jenis Sinovac Diprioritaskan bagi Anak Usia 6-11 Tahun
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar atau patahan aktif di Laut Flores," katanya, dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Jakarta pada Selasa, 14 Desember 2021.
Lanjut lagi, Dwikorita mengatakan, dari hasil analisis mekanisme sumber yang dilakukan BMKG, memperlihatkan bahwa gempa yang terjadi 112 kilometer barat laut kota Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pukul 10.20 WIB adalah diakibatkan adanya patahan geser.