Simak Informasi Mengenai Sejarah Singkat Hari Raya Waisak Dalam Agama Buddha

- 16 Mei 2022, 05:13 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /FREEPIK/jcomp/

Zona Kaltara - Simak informasi mengenai penjelasan mengenai Hari Raya Waisak dalam agama Buddha yang jatuh pada Senin, 16 Mei 2022

Pada Senin, 16 Mei 2022 mendatang, umat Buddha seluruh dunia akan merayakan salah satu hari raya penting keagamaan, yaitu Hari Raya Waisak 2566 BE atau 2022 Masehi.

Hari Raya Waisak atau Waisaka merupakan salah satu hari penting dalam agama Buddha selain Magha Puja, Hari Suci Asadha, dan Hari Suci Kathina. Tetapi dari beberapa perayaan umat Buddha tersebut yang diperingati sebagai hari libur nasional adalah Hari Raya Waisak.

Baca Juga: 8 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2022 Dalam Bahasa Inggris

Hari Raya Waisak atau Waisaka juga dikenal dengan nama lain di beberapa negara tetangga, seperti Visakah Puja di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Visakha Bucha di Thailand.

Menurut Dr K. Sri Dhammananda, biksu Theravada yang ikut menyebarkan agama Buddha di Singapura dan Malaysia sejak 1950-an, Waisak berasal dari bahasa Pali atau India Kuno “Wesakha” yang diserap ke bahasa Sanskerta menjadi Waisakha dan diserap ke bahasa Indonesia sebagai Waisak.

Dalam Hari Raya Waisak, umat Buddha akan merayakan tiga hal penting yang dialami oleh Siddharta Gautama atau sering disebut sebagai Trisuci Waisak, yaitu:

Baca Juga: Inilah 5 Hal Harus Diketahui Tentang Hari Raya Waisak, Salah Satunya Melepaskan Burung Dan Hewan Yang Dikurung

1. Lahirnya Pangeran Siddharta (calon Buddha) di Taman Lumbini, daerah Kapilavastu di tepi Sungai Gangga pada tahun 623 SM;

2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) di India pada usia 35 tahun pada tahun 588 SM; dan

3. Buddha Gautama wafat atau parinirvananya pada usia 80 tahun pada 543 SM di daerah Kusinara, Uttar Pradesh, India.

Hari Raya Waisak menjadi penting karena ketiga hari suci umat Buddha tersebut terjadi di bulan Vesakha di India Kuno. Untuk memperingatinya, umat Buddha seluruh dunia akan melakukan puja, perenungan atau semedi, dan upacara ritual untuk merayakan Waisak.

Baca Juga: Seorang Jurnalis Al Jazeera Tewas Ditembak Oleh Pasukan Israel Di Tepi Barat, Palestina

Hasil Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia atau World Fellowship of Buddhists (WFB), Hari Raya Waisak dirayakan tiap tahun pada bulan Mei pada purnama pertama atau Purnama Sidhi, yang dirayakan melalui beberapa rangkaian sebagai berikut:

1. Pengambilan air berkat yang berasal dari sumber mata air Umbul Jumprit di Kabupaten Temanggung dan disertai penyalaan obor dengan sumber api abadi Mrapen yang ada di Kabupaten Grobogan.

2. Ritual "Pindapatta" atau ritual pemberian bantuan berupa dana atau makanan kepada para bhikkhu/biksu oleh masyarakat (umat) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan.

3. Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.***

 

Editor: Jubaedah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x