Indonesia Bakal Rugi Besar? Jika Xinyi Glass Holding Gagal Investasi di Pulau Rempang

- 23 September 2023, 20:41 WIB
ILUSTRASI - Pulau Rempang.
ILUSTRASI - Pulau Rempang. /IG/@fraksirakyat_id/



Zona Kaltara - Salah satu investor yang rencananya akan mendirikan pabrik kaca di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, yakni Xinyi Glass Holdings Ltd diketahui memiliki nilai investasi Rp175 triliun.

Namun, proses pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City tersebut berjalan alot, pasalnya warga Kampung Tua, Pasir Panjang di Pulau Rempang menolak di relokasi.

Padahal rencana Rempang Eco City dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang.

Bagaimana jika Xinyi Glass Holdings Ltd mengurungkan niatnya berinvestasi di Indonesia?

Baca Juga: Brigpol SH Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah Dinas, ini Penjelasan Kabid Humas Polda Kaltara

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menyampaikan, akan ada banyak dampak positif yang diterima masyarakat yang bermukim di kawasan Barelang hingga Indonesia pada skala yang lebih besar jika investasi ini berjalan.

Pertumbuhan realisasi investasi akan diimbangi dengan keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan.

Secara otomatis investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan dan ekonomi rakyat.

“UMKM akan sangat hidup. Semua proses ini akan melibatkan UMKM. Contoh simple adalah usaha bahan pokok dan makanan, yang akan menyediakan adalah tentu masyarakat di sana yang bisa ambil peran. Pekerja tak perlu jauh ke Batam. UMKM bisa masuk dalam rantai pasok global agar meningkatkan peluang UMKM kita bisa naik kelas.” kata Tuty, pada Sabtu, 22 September 2023 melalui keterangan persnya.

Baca Juga: Hoaks Rempang Bertebaran di Medsos Khawatir Sebabkan Perpecahan, Pemerintah Harus Segera Lakukan Hal ini

Sedangkan, pengamat ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution, Ronny P Sasmita mengatakan, investasi adalah salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi yang sangat diharapkan pemerintah saat ini. Dikarenakan memiliki multiplayer effect kepada pembukaan lapangan pekerjaan dan imbas ekonomi lainnya ke sektor lain.

“Dari sisi pertumbuhan ekonomi, investasi termasuk salah satu kontributor pertumbuhan yang diharapkan. Terlebih ekonomi global saat ini masih menunjukkan pelemahan," ucap Ronny, pada Jumat, 22 September 2023.

Menurut Ronny, investasi menjadi salah satu harapan pemerintah untuk bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman krisis global saat ini.

“Harapan utama untuk pertumbuhan ekonomi saat ini hanya dua, yakni belanja pemerintah dan investasi," katanya.

Baca Juga: Pulau Rempang Bukan Pemukiman Tanah Adat? Pakar Jelaskan Hal ini

Lebih lanjut dikatakan Ronny, Indonesia akan rugi besar jika perusahaan China Xinyi Group batal berinvestasi di Pulau Rempang.

“Pastinya akan rugi besar jika Xinyi Glass Holding gagal berinvestasi di Indonesia. Sebab jika terealisasi investasinya, maka ada lapangan pekerjaan, transfer teknologi dan nilai tambah komoditas mentah kita pasir kuarsa dan bagus untuk perekonomian Indonesia. Kerugiannya ya kita kehilangan itu," ucapnya.

Ronny menyebut investasi di Pulau Rempang memberikan kesempatan peningkatan kualitas SDM, serta terciptanya peluang ekonomi baru bagi masyarakat Rempang.

“Pengembangan Rempang artinya ada pengembangan daerah, pembangunan fasilitas publik, lapangan pekerjaan, kesempatan peningkatan kualitas SDM masyarakat, peluang ekonomi bagi masyarakat karena akan ada tenaga kerja baru di sana yang berpenghasilan, mereka akan berbelanja, berkeluarga, permintaan baru akan terbentuk dan peluang usaha baru bagi masyarakat," pungkasnya.***

Editor: Hendi Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x