Ribuan Ekor Burung Pipit Mati di Gianyar, Berikut Keterangan BKSDA Bali

- 11 September 2021, 14:58 WIB
Ribuan burung pipit mati di makam di Gianyar, Bali.
Ribuan burung pipit mati di makam di Gianyar, Bali. /Istimewa/

Zona Kaltara – Terkait dengan adanya video yg menampilkan ribuan bangkai burung pipit di makam, di kabupaten Gianyar, Bali, sempat menyita perhatian masyarakat.

Mengenai kematian ribuan burung tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alamn (BKSDA) Bali, Resort Gianyar telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Gianyar bersama-sama memeriksa lokasi yang terletak di Desa Pering, Kecamatan Blabatuh, Gianyar.

Selain memeriksa lokasi, juga mengambil sample bangkai burung dan kotoran burungnya untuk dibawa ke Laboratorium Kesehatan Hewan guna mencari tahu penyebab kematian burung tersebut.

Kemudian tim juga menguburkan seluruh bangkai burung untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.

Baca Juga: HUT TNI AL ke-76, Panglima TNI Beri Ucapan, di Tarakan Danlantamal XIII Pimpin Upacara

Sembari menunggu hasil dari Laboratorium, ada beberapa hal yang disampaikan oleh tim BKSDA Bali, seperti dilansir zonakaltara.com dari rilis resmi BKSDA Bali, Sabtu 11 September 2021 sebagai berikut :

  1. Kejadian ini bukan yg pertama di Bali ataupun bukan pertama di Indonesia. Di Bali dalam lima tahun terakhir juga pernah ada kejadian di area Sanglah, Kota Denpasar, juga di Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Juga di Sukabumi, Jawa Barat bulan Juli tahun 2021

    2. Mengapa mengelompok matinya? Kemungkinan penyebabnya antara lain:

  • Karena burung pipit ini satwa koloni yg hidup berkelompok dalam jumlah besar. Ukuran burung yg kecil menyebabkan kecenderungan berkoloni dalam jumlah besar untuk mengurangi resiko terhadap predator.

 

  • Termasuk saat beristirahat pun bergerombol. Biasanya di satu pohon yg besar bisa sampai ribuan  burung.

Baca Juga: Luar Bisa! Naik Turun Tangga Berguna bagi Kesehatan, ini Manfaatnya

Halaman:

Editor: Hendi Rustandi

Sumber: BKSDA Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah