SKK Migas Kumpulkan Pimpinan KKKS, ini Strategi dan Target yang Harus Dicapai pada 2022

- 1 Oktober 2021, 12:21 WIB
Kilang minyak tengah laut.
Kilang minyak tengah laut. /Dok.SKK Migas/

Zona Kaltara - Dalam upaya menyelaraskan strategi dan program kerja hulu migas jangka pendek menghadapi target lifting 2022 dan jangka panjang 1 juta BOPD (barel minyak per hari) dan 12 BSCFD (miliar kaki kubik per hari) pada tahun 2030, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyelenggarakan kegiatan 2nd CEO Forum 2021.

Kegiatan bertema ‘Recovering From Pandemic Covid-19: Toward Strong Growth 2022’ dihadiri 150 pimpinan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) produksi dan eksplorasi, yang dilaksanakan secara virtual pada Senin, 27 September 2021.

“Serupa dengan tahun lalu, kegiatan ini merupakan salah satu upaya SKK Migas untuk berdiskusi dengan para pimpinan KKKS agar diperoleh komitmen bersama untuk mencapai target tahun 2022 yaitu 703 ribu BOPD dan 5,800 MMSCFD yang ditetapkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, serta menyelaraskannya dengan visi jangka panjang industri hulu migas tahun 2030. Pelaksanaan kegiatan ini sekaligus juga digunakan untuk menandai pembukaan pembahasan WP&B (Work, Program, & Budget) 2022,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, seperti dilansir zonakaltara.com dari rilis resmi Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Jumat, 1 Oktober 2021.

Baca Juga: 18 Adegan Rekonstruksi Kasus Penikaman Penumpang Kapal KM Safina 2, Kapolsek : Fakta Baru Terungkap

Dwi kemudian menyampaikan, dalam 2nd CEO Forum 2021, para pimpinan KKKS menyampaikan masukan atau dukungan yang diperlukan untuk merealisasi kegiatan-kegiatan di tahun 2022 baik untuk mencapai target jangka pendek maupun jangka panjang, misalnya pengadaan, perizinan, atau usulan insentif untuk menaikkan keekonomian pengembangan lapangan.

“Pada saat diskusi, sebagian besar KKKS mengapresiasi transformasi SKK Migas dalam hal mempercepat proses bisnis. Namun selain percepatan proses, masih ada kendala lain yang dihadapi KKKS di lapangan. Berdasarkan survei yang dilakukan tadi, KKKS mengatakan kendala masalah pertanahan dan perizinan adalah penyebab utama kegagalan operasi. Hal ini tentunya perlu ditangani segera. Koordinasi antara SKK Migas, KKKS dengan pemangku kepentingan terkait harus dilakukan mulai akhir tahun 2021, sehingga ada kepastian kegiatan dapat dilakukan pada tahun 2022,” ucap Dwi.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Di Tarakan, 30 September 2021 Bertambah 28 Pasien Sembuh

Lanjut, Dwi Soetjipto menjelaskan, berdasarkan pembahasan pre-WP&B tahun 2022, target teknis KKKS masih di bawah target lifting yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Oleh karena itu kegiatan pada tahun 2022 juga akan ditambah kegiatan-kegiatan baru untuk mendukung upaya “filling the gap” sesuai target lifting 2022. Kami harapkan ini dapat disepakati dalam pembahasan WP&B 2022 sehingga setelah WP&B disetujui, kita semua dapat lebih fokus untuk mengimplementasikan program kerja yang telah disepakati bersama,” jelasnya.

Baca Juga: Tarandita, Anak 10 Tahun Tenggelam di Sungai Manggar Balikpapan Ditemukan Tewas

Halaman:

Editor: Hendi Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah