Siapa Pendamping Ganjar di Pilpres 2024? Sejumlah Nama Masuk Daftar Cawapres, Ada Mahfud MD dan Erick Thohir

- 28 April 2023, 17:52 WIB
Siapa Pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024? Sejumlah Nama Masuk Daftar Cawapres, Ada Mahfud MD dan Erick Thohir.
Siapa Pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024? Sejumlah Nama Masuk Daftar Cawapres, Ada Mahfud MD dan Erick Thohir. /Kolase Poto/IG @Ganjar Pranowo/Erick Thohir/Mahfud MD//

Zona Kaltara - Siapa sosok yang pantas mendampingi Ganjar Pranowo pada pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan di gelar tahun 2024 mendatang?

Setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024, publik dan pengamat politik mulai memasangkan sejumlah nama untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Ganjar.

Beberapa nama santer disebut layak sebagai pendamping Gubernur Jawa Tengah itu untuk maju di Pilpres 2024. Mulai dari Mahfud MD, Erick Thohir, Sandiaga Uno, hingga Ridwan Kamil.

Namun demikian, PDIP masih enggan untuk menentukan bahkan membocorkan siapa sosok yang pantas mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Bareskrim Polri Ambil Alih Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Peneliti BRIN, Andi Pangerang Sesali Perbuatannya

Menariknya, publik dan sejumlah pengamat mulai aktif memberikan penilaian terhadap nama-nama besar yang dinilai layak dan pantas menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Salah satunya, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad. Dimana ia menilai sosok Menkopolhukam Mahfud MD jadi kandidat potensial bakal cawapres Ganjar.

Hal itu didukung oleh sejumlah faktor, salah satunya apabila kandidat bakal cawapres bersumber pada variable model kepemimpinan hingga performa kinerja ketika memimpin suatu lembaga.

“Tentu ada banyak tokoh-tokoh potensial yang berpeluang di situ. Mulai dari jajaran menteri yang saat ini membantu Presiden Jokowi, pimpinan partai hingga kepala-kepala daerah atau mantan kepala daerah. Mahfud MD salah satu tokoh yang potensial,” kata Nyarwi.

Baca Juga: Soal Dugaan Penggelapan BBM, ini Penjelasan Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona

Adapun faktor lain yang bisa mendukung peluang Mahfud MD adalah bila isu penegakan hukum di Indonesia dianggap jadi prioritas dan krusial. Tentunya hal itu berdasarkan pandangan dari para elite politik, dan mayoritas pemilih di Indonesia.

Akan tetapi, apabila isu tersebut kurang dipandang penting oleh elit-elit parpol dan juga oleh para pemilih, maka hal itu kemungkinan tak akan terjadi. Nyarwi menilai peluang Mahfud sebagai salah satu kandidat potensial cawapres Ganjar masih kecil, hal itu karena dukungan dari pemimpin partai politik juga masih kecil.

“Kedua, data-data survey dari lembaga-lembaga kredibel juga mengindikasikan dukungan pemilih ke Mahfud sebagai sosok cawapres juga masih sangat rendah,” jelasnya.

Selain itu, variabel factor electoral juga menentukan kandidat bisa dipilih. Apabila dukungan pemilih sangat besar, maka besar pula kesempatannya untuk menang.

Nyarwi juga menyebut jika bursa cawapres yang akan mendampingi Ganjar sudah diperebutkan oleh sejumlah partai. Khususnya parpol dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yakni Partai Golkar, PAN, dan PPP.

“Ketum-ketum partai yang nantinya bergabung dengan PDIP untuk memasangkan kandidat cawapres yang mendampingi Ganjar akan mematok sejumlah kriteria yang harus dipenuhi,” terangnya.

Baca Juga: William Van Dongen Diduga Pernah Terlibat OTT KPK Kasus Suap Oknum PN Jaksel, ini Kata Kuasa Hukum Helmut

Disisi lain, beberapa lembaga survei masih menempatkan Erick Thohir, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi.

Dekan FISIP Unhas, Dr Phil Sukri, M.Si menilai, ketiga kandidat ini memiliki peluang yang sama untuk maju mendampingi Ganjar di Pilpres 2024.

Kendati demikian, Megawati Soekarno Putri mengisyaratkan, cawapres yang nanti akan mendampingi Ganjar adalah sosok religius yang dekat degan ormas keagamaan terbesar di Indonesia.

Saat ini Nahdlatul Ulama (NU) merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia, dekat dengan Megawati dan dekat dengan lingkar kekuasaan.

"PDI Perjuangan menginginkan capres dan cawapres yang nanti diusung dapat merepresentasikan nasional religius. Sehingga kecenderungan cawapres yang nanti akan mendampingi Ganjar merupakan orang yang dekat atau yang dapat merepresentasikan NU. Dari beberapa kandidat potensial yang saat ini sudah muncul serta memiliki kedekatan dan bisa merepresentasikan NU adalah Erick Thohir. Selain saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN, saat Erick Thohir manjadi pengurus Banser. Sehingga Erick dapat bisa merepresentasikan NU," kata Sukri.

Baca Juga: Viral di TikTok Lagu 'Cupid' dari FIFTY FIFTY, ini Lirik dan Terjemahannya

Sedangkan, langkah Sandiaga Uno pindah dari Partai Gerindra ke PPP dinilai Sukri merupakan suatu manuver agar ia bisa mendapatkan legitimasi sebagai sosok yang dekat dengan NU.

Menurut Sukri, sejatinya untuk bisa mendapat legitimasi NU, Sandiaga tak perlu hengkang dari Partai Gerindra.

Sebagai politikus muda, Sukri melihat Sandiaga pintar melihat kesempatan peluang dan memanfaatkan peluang sebaik mungkin untuk mempermudah jalannya untuk maju sebagai cawapres.

"Jika masih berada di Partai Gerindra, kesempatan Sandiaga menjadi cawapres terbatas. Sebab untuk dapat diusung sebagai cawapres Sandiaga harus mendapatkan persetujuan dari Prabowo. Saat ini besar kemungkinan anggota partai koalisi akan mengajukan kandidat cawapres. Peluang ini yang benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Sandiaga. Sehingga langkah Sandiaga pindah partai bisa ditafsirkan sebagai langkah pragmatis dan oportunis," ucap Sukri.

Lantas siapa dari kedua sosok ini (Erick Thohir dan Sandiaga Uno) yang sangat berpeluang besar mendampingi Ganjar Pranowo?

Jika dibandingkan dengan Sandiaga, Sukri melihat Erick berpeluang sangat besar untuk dapat mendampingi Ganjar. Apabila nantinya PDI Perjuangan ingin membangun koalisi, maka partai pengusung akan mengajukan kandidat cawapres.

Baca Juga: Kuasa Hukum Helmut Hermawan Sebut Polisi Gagal Paham di Kasus Eks Dirut PT CLM, Rusdianto: ini Kriminalisasi

Jika partai pengusung mengalami kebuntuan, Sukri menilai sosok Erick berpeluang besar dipinang oleh partai koalisi yang nanti menjadi mitra koalisi PDI Perjuangan.

Ini dikarenakan Erick merupakan sosok yang netral, tidak pragmatis, tidak oportunis dan tidak pernah mengusung politik identitas. Ditambah lagi Erick juga merupakan figur cawapres yang berasa dari luar Jawa yang berpotensi mampu meningkatkan perolehan suara Ganjar.

"Sebagai anggota Banser dan menduduki jabatan sebagai Menteri BUMN, figur Erick bisa dianggap sebagai sosok yang merepresentasikan nasional religius. Dan karakter seperti ini yang sesuai dengan keinginan PDI Perjuangan. Nasional religius tidak hanya pada kerangka partai politik atau berasal dari anggota parpol tertentu. Tetapi lebih dari itu yaitu mementingkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sejauh ini Erick sudah banyak membuktikan sebagai sosok nasional dan religius. Sehingga peluang Erick untuk mendampingi Ganjar dan memenangkan kontestasi pilpres 2024 mendatang sangat besar," pungkasnya.***

Editor: Hendi Rustandi

Sumber: Pikiran Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah