SADIS! Saksi Kunci Ungkap Penganiayaan Anak Eks Pejabat Pajak hingga Korban Terkapar, N Sempat Berteriak

- 5 Maret 2023, 21:43 WIB
Saksi kunci ungkap penganiayaan anak eks pejabat pajak MDS terhadap D hingga terkapar dan koma.
Saksi kunci ungkap penganiayaan anak eks pejabat pajak MDS terhadap D hingga terkapar dan koma. /Kolase Poto/PMJ/

Zona Kaltara - Sadis, itulah kalimat yang pantas diucap setelah mengetahui aksi penganiayaan yang dilakukan eks anak pejabat pajak, MDS (20) terhadap korbannya D (17) hingga mengalami koma.

Seiring berjalannya proses hukum (penyelidikan) yang dilakukan aparat Kepolisian, muncul sosok baru yang merupakan saksi kunci kasus penganiayaan tersebut.

Seorang saksi kunci, perempuan inisial N merupakan orang yang pertama kali melihat kondisi korban D setelah dianiaya MDS.

Saat itu, N yang berada di rumahnya melihat korban dalam kondisi sudah tidak berdaya dan terkapar.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Tersangka Baru Kasus Anak Pejabat Pajak Aniaya Putra Pengurus GP Ansor, ini Peran SL Teman MDS

Kuasa hukum N, Muannas Alaidid mengungkapkan, kliennya yang berada di atas balkon rumah melihat ada seorang pria yang tergeletak.

Sedangkan nampak juga seorang lainnya sedang berdiri dalam posisi badan tegap, tak jauh dari posisi orang yang tergeletak.

"Saksi N berlari turun dari balkon lantai 2 rumahnya yang ternyata diikuti juga oleh suaminya R menuju lokasi kejadian. Kemudian saksi N kaget ternyata orang yang tergeletak itu adalah teman anaknya yang berkunjung di rumahnya," ungkap Muannas, pada Minggu, 5 Maret 2023.

Baca Juga: Nasib Rafael Alun Kian Terpuruk, PPATK Temukan Indikasi TPPU pada Rekening Ayah Pelaku Penganiayaan

Melihat ada seseorang yang tergeletak, N juga sempat berteriak 'woi', agar mengundang perhatian warga yang berada di sekitar lokasi tersebut.

Muannas juga menuturkan, saat N keluar dari rumahnya menuju lokasi, ia melihat MDS dan S serta perempuan AG. Sementara D terlihat telah terkapar.

Pada saat itu N melihat tidak melihat raut penyesalan dari ketiga pelaku. Padahal saat itu kondisi D sudah kritis.

Baca Juga: Dugaan Praktik Illegal Logging Dibongkar Kodim 0907 Tarakan, Dandim: Kami Amankan 39 Kubik Kayu

Sementara, Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang menangani kasus penganiayaan ini menyimpulkan, bahwa penganiayaan yang dilakukan MDS terhadap D sudah direncanakan sebelumnya.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, tidak benar jika peristiwa terjadi spontan ketika MDS bertemu dengan D.

“Kami melihat di sini bahwa dari bukti digital bahwa ini ada perencanaan sejak awal,” kata Hengki.

Baca Juga: Ratusan Massa Bentrok dengan Prajurit AL di Mako Lantamal XIII Tarakan? ini Penjelasan Danlantamal

Dijelaskan lebih lanjut oleh Hengki, perencanaan terjadi sejak MDS menghubungi S. Dan bahkan keduanya sempat bertemu terlebih dahulu sehari sebelum penganiayaan terjadi.

Sebelum terjadi penganiayaan, D membagikan lokasi terkini kepada MDS, yang kemudian datang satu unit Jeep Rubicon warna hitam.

Kemudian, korban D mendatangi pelaku, dan terjadi cekcok, hingga korban dipukul oleh MDS sampai terkapar.***

Editor: Hendi Rustandi

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x