Fakta 'Hilangnya' Patung Soeharto, Gatot Nurmantyo Tuding TNI Disusupi PKI Dibantah dan Dinilai Tak Terpuji

28 September 2021, 21:40 WIB
Ilustrasi Soeharto. /Pikiran Rakyat/Yusuf Wijanarko/

 

Zona Kaltara - Menjelang 30 September Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo yang menuding PKI telah masuk ke dalam tubuh TNI cukup membuat heboh.

Tudingan yang lontarkan Gatot Nurmantyo tersebut terkait dengan ‘hilangnya’ patung Soeharto di Museum Dharma Bhakti, Kostrad.

Akan tetapi pernyataan Gatot Nurmantyo langsung dibantah Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana.

Kolonel Inf Haryantana menyatakan bahwa Kostrad tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung tersebut.

Baca Juga: Pesawat Karavan PK-SNP Smart Aviavion tergelincir di Bandara Yuvai Semaring Krayan, Begini Kondisinya

Dilansir zonakaltara.com dari PikiranRakyat.com Selasa 28 September 2021 Berikut 4 fakta tentang 'hilangnya' patung Soeharto :

1. Dikaitkan dengan PKI

Isu soal komunis dan PKI kembali panas menjelang peringatan G30S PKI.

Gatot Nurmantyo menyebutkan 'hilangnya' patung Soeharto ada kaitannya dengan kemunculan PKI di tubuh TNI.

2. Bukan hanya patung Soeharto yang hilang

Di dalam Museum Darma Bhakti Kostrad, ada patung Soeharto, Sarwo Edhi, dan Jenderal AH Nasution.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Di Tarakan, 28 September 2021 Bertambah Pasien Sembuh 33 Orang

Tetapi, kata Gatot, ketiga patung tersebut tidak ada lagi di dalam museum Kostrad.

"Mau tidak mau, kita harus mengakui dalam menghadapi pemberontakan G30S/PKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus, dan Sarwo Edhi dan peran Jenderal Nasution dan peran KKO, jelas akan dihapuskan dan patung itu tidak ada. bersih," kata Gatot pada diskusi bersama KAHMI dikutip dari akun Youtube Kang Jana Tea pada Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Sejumlah Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Razia, Ada yang Kabur Lewat Jendela Kamar

3. Dibantah keras oleh Kostrad

Kostrad menyatakan pihaknya membantah menghilangkan sejumlah patung tokoh negara yang dipajang di Museum Dharma Bhakti Kostrad.

Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana mengatakan, Kostrad tidak mempunyai ide untuk membongkar patung Presiden Kedua RI Soeharto, Letjen TNI Sarwo Edhie, dan Jenderal AH Nasution yang ada dalam ruang kerja Soeharto di Museum Dharma Bhakti, di Markas Kostrad.

4. Dibongkar berdasarkan permintaan Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution

Kolonel Inf Haryantana mengatakan Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution selaku pembuat patung-patung itu, meminta untuk dibongkar.

"Tapi, pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," ucap Haryantana, dikutip dari Antara, Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Tempat Hiburan Malam Masih Ada yang Langgar Prokes, Kepala Satpol PP : Kami Tegur Pengelolanya

Sementara, komentar Gatot Nurmantyo tentang PKI yang disebut menyusup ke TNI dinilai tidak terpuji.

Semua berawal ketika mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang sudah purnawirawan itu menegaskan bahwa ada Komunis dengan gaya baru.

Akan tetapi, Gatot Nurmantyo tidak menyebut Partai Komunis Indonesia (PKI) muncul kembali hari ini.

Baca Juga: Ditetapkan Tersangka Maling Uang Rakyat oleh KPK, Berikut Kekayaan Fantastis dan Status Azis Syamsuddin di DPR

Sejumlah ciri-ciri kehadiran komunis dijelaskan oleh Gatot Nurmantyo dalam diskusi virtual bertema 'TNI vs PKI'.

Selain itu, Gatot Nurmantyo mengatakan, peristiwa hilangnya diorama G-30S PKI dari museum Dharma Bakti sebagai bukti kemungkinan berkembangnya ideologi komunis di tubuh TNI. Pernyataan Gatot Nurmantyo itu dinilai sebagai tuduhan.

Baca Juga: UPDATE Pencarian Bocah Hilang di Sungai Sangatta, Tim SAR Temukan Buaya di Sekitar Lokasi

Aktivis media sosial Eko Kunthadi menilai tudingan Gatot terhadap TNI hanya karena hilangnya patung Jenderal Kostrad sangat memprihatinkan.

“Menuduh TNI telah disusupi PKI, hanya karena patung Soeharto di Kostrad diturunkan, itu benar-benar keji. Cuma kelas alap2 yang mulutnya kayak gini. TNI adalah jantung pertahanan Indonesia. Memecahkan belah TNI dengan isu murahan, sama saja merobek Indonesia,” tulis cuitan Eko Kuntadhi.

Baca Juga: Bangga Ikut Besarkan Nama Lesti Kejora, KPI : Tak Ada Tempat Lagi di Layar Kaca bagi Saipul Jamil

Eko mengatakan TNI adalah jantung pertahanan Indonesia. Jadi siapapun yang memecah-belah TNI dengan masalah murahan sedang mencabik-cabik Indonesia.***

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di PikiranRakyat.com dengan judul “ 4 Fakta 'Hilangnya' Patung Soeharto di Kostrad, Benarkah Ada Kaitannya dengan PKI? Pada 28 September 2021 (Mitha Paradilla Rayadi)

Editor: Hendi Rustandi

Sumber: Pikiran Rakyat Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler