Satreskrim Polres Tarakan Ungkap Fakta Baru Pembunuhan Nabila, AKP Randhya: Korban Miliki 3 Akun MiChat

- 22 September 2023, 16:42 WIB
Satreskrim Polres Tarakan Ungkap Fakta Baru Pembunuhan Pemandu Lagu, AKP Randhya: Korban Miliki 3 Akun MiChat.
Satreskrim Polres Tarakan Ungkap Fakta Baru Pembunuhan Pemandu Lagu, AKP Randhya: Korban Miliki 3 Akun MiChat. /Zona Kaltara/Hendi Rustandi /



Zona Kaltara - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tarakan mengungkap fakta baru dibalik kasus dugaan pembunuhan seorang pemandu lagu, Nabila (21) di Gang Lumpuran RT 16, Kelurahan Kampung Satu, Tarakan, Kalimantan Utara.

Kasus pembunuhan tragis terhadap Nabila yang menggegerkan warga Tarakan tiga pekan lalu atau tepatnya pada Sabtu, 26 Agustus 2023 hingga kini masih dalam penyelidikan Kepolisian.

Meski belum dapat diungkap, namun jajaran Satreskrim Polres Tarakan terus berupaya secepatnya mengungkap sekaligus menangkap pelakunya.

Baca Juga: Sorang Wanita Ditemukan Tewas Mengenaskan dalam Kamar Kos di Tarakan, Polisi Sebut Korban Pemandu Lagu

Bahkan Satreskrim Polres Tarakan melakukan kerjasama dengan Tim Puslabfor Polda Jawa Timur guna mengungkap kasus tersebut.

Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kasatreskrim AKP Randhya Sakthika Putra mengungkapkan, jumlah saksi yang diperiksa terus bertambah.

"Sudah 26 orang saksi dimintai keterangan dari awal kejadian hanya 15 terus 17 lalu 20 orang," kata Randhya, pada Kamis, 21 September 2023 di Mapolres Tarakan.

Baca Juga: Seorang Pria Jual Sabu Berujung Diringkus Polisi, Belasan Paket Sabu Jadi Barang Bukti

"Saksi bertambah dari pelanggan-pelanggan yang pernah memakai jasa korban (prostitusi) via aplikasi online," sambungnya.

Penyelidikan Terkendala Saksi dan Tidak Ada Bukti CCTV

Kasatreskrim Polres Tarakan lantas menerangkan, kurangnya saksi yang mengetahui saat kejadian dan minimnya petunjuk lain seperti tidak adanya bukti rekaman CCTV di sekitar lokasi menjadi salah satu kendala.

"Kesulitan kami adalah tidak ada cctv dan saksi yang mendukung pada saat kejadian masih minim. Jadi saksi-saksi ini hanya yang pernah berhubungan dengan korban di hari sebelumnya," jelas Randhya.

Baca Juga: Gara-gara Handphone Seorang Ibu Rumah Tangga di Tarakan Masuk Sel Tahanan

"Ada cctv kosan tapi tidak merekam, ada cctv pertamina tapi gak merekam, ada cctv indomaret hanya mengarahkan ke parkir. Jadi minim bukti kami cctv sangat minim," lanjutnya.

Selain itu, tidak ada barang bukti milik korban yang dapat dijadikan petunjuk atau alat bukti.

"Kendala lainnya bahwa barang-barang korban yakni dompet, hp tidak ditemukan sampai sekarang," ucap Randhya.

Baca Juga: Jaringan Narkotika Internasional Pimpinan Fredy Pratama Terbongkar, Bareskrim Telah Amankan 10,2 Ton Sabu.

Lebih lanjut lagi, dikatakan Randhya untuk saksi tidak ada yang menguatkan pada kejadian tersebut.

"Ada keterangan dari seorang saksi bahwa hanya mendengar suara 'duk' itu saja," kata Randhya lagi.

Baca Juga: Pertempuran Makin Sengit TikTok Live vs Shopee Live, Siapa Raja Live Shopping di Indonesia?

Meski hampir dua pekan dilakukan penyelidikan oleh Tim Puslabfor Polda Jawa Timur, namun sejauh ini belum ada hasil.

"Untuk hasil DNA sendiri belum keluar yang dari Polda Jatim, dari hasil koordinasi saya dengan Puslabfor Polda Jatim diusahakan secepatnya karena tidak hanya satu kasus yang ditanganinya," jelasnya.

Polisi Berkoordinasi dengan Kantor MiChat Pusat di Singapura

Selain bekerjasama dengan Tim Puslabfor Polda Jawa Timur, koordinasi juga dilakukan Satreskrim Polres Tarakan dengan kantor MiChat pusat di Singapura.

Baca Juga: Siskaeee Disebut Bintang Film Porno Kramat Tunggak, Polisi Ungkap Rumah Produksi di Jakarta

Pasalnya, korban diketahui memiliki akun aplikasi MiChat yang digunakan untuk prostitusi online.

Akan tetapi korban memiliki lebih dari 3 akun MiChat sehingga itu pun menjadi kendala dalam penyelidikan.

Baca Juga: Ribuan Ballpress Pakaian Bekas Impor Ilegal Dimusnahkan Polda Kaltara di Bogor, Ini Penjelasan Kapolda

"Kami juga melakukan koordinasi dengan pengelola aplikasi MiChat pusat (Singapura) namun korban diduga memiliki lebih dari 3 akun MiChat jadi itu pun menjadi kendala dan akunnya dipakai untuk apa," pungkas Randhya.***

Editor: Hendi Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah